PUASA MOMENTUM MENGHARGAI SESAMA

Saya Sarankan Anda Baca Juga

Ahmad Baraas

Dengan puasa, seseorang bisa merasakan penderitaan orang lain.

Dengan berpuasa, setiap orang bisa merasakan kepedihan atau penderitaan yang dirasakan oleh orang lain. Karena itu, istri mantan presiden RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriah, mengajak kaum Muslim untuk menghayati ibadah puasa Ramadhan sebagai ajang menghargai sesama.

"Selain bermakna tentang hubungan kepada Tuhan, berpuasa juga punya makna tentang hubungan sesama manusia," kata Sinta di Denpasar, Bali, Selasa (17/8) petang.

Hal itu disampaikannya dalam acara peresmian Pondok Pesantren Darunnajjah, Wanasari, Denpasar. Dalam kesempatan itu, Sinta mengingatkan bahwa puasa Ramadhan sangat penting dilakukan agar seseorang bisa lebih merasakan penderitaan orang lain dan mereka tergerak untuk membantunya.

Puasa, lanjut Nuriah dalam acara yang dihadiri 1.000 orang di Pondok Pesantren Darunnajjah, termasuk tokoh masyarakat non-Muslim, merupakan sarana melatih kesabaran, kejujuran, dan keikhlasan. "Dengan tidak makan dan tidak minum, berarti seseorang sudah melatih diri untuk bersabar menerima cobaan yang dihadapinya."

Kunjungan Sinta ke Bali merupakan bagian dari kegiatan Safari Ramadhan yang juga dilakukannya di 22 daerah lainnya di Indonesia. Di Bali, selain menggelar acara berbuka puasa bersama, juga diadakan acara sahur bersama di Masjid Al Ikhlas, Monang Maning, Denpasar. Sementara itu, saat acara berbuka puasa, Sinta didaulat meresmikan Pondok Pesantren Darunnajjah di kawasan Wanasari Denpasar.

Selama di Bali, Sinta mengunjungi kompleks Pendidikan Al Makruf Denpasar, lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Ormas Nahdlatul Ulama. Selain itu, dia juga mengunjungi Ground Zero Bom Bali I di Legian, Kuta, Bali.

Saat berdialog dengan orang tua santri di Ponpes Darunnajjah, Nuriah mengatakan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak. Dengan memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya, jelas Sinta, berarti orang tua telah berinvestasi bagi kebaikannya di dunia ataupun akhirat. "Karena, anak yang baik akan dapat menolong kita di akhirat kelak," kata Sinta.

Dikatakannya, dengan memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya, seseorang telah mempersiapkan masa depan mereka dengan baik. Pemerintah, jelasnya, saat ini belum mampu memberikan lapangan pekerjaan kepada seluruh warganya. Karena itu, lanjut Sinta, menjadi tugas masyarakat untuk menyiapkan lapangan pekerjaan melalui peningkatan pendidikan dan keterampilan anak-anak. ed:subroto

Sumber : Republika Online